Beberapa waktu lalu saya telah menulis tentang alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Nah, pada artikel kali ini giliran yang saya akan informasikan mengenai alat musik tradisionalnya adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang dari segi tata letak tentunya bersebelahan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jika dibahas lebih lanjut dari segi letak secara geografis, maka Provinsi Nusa Tenggara Timur ini dalah provinsi yang berada di bagian tenggara Indonesia.
Nusa Tenggara Timur juga termasuk provinsi yang berbentuk kepulauan yang memiliki beberapa pulau, yaitu pulau Sumba, pulau Komodo, pulau Flores, pulau Timor, pulau Alor, pulau Rote, pulau Palue, pulau Alor, pulau Lembata, pulau Sabu, dan pulau Adonara. Sedangkan kota Kupang berupakan ibu kota dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ini yang terletak di bagian daerah Timor Barat.
Jika dilihat lebih jauh lagi, sebenarnya Nusa Tenggara Timur ini memiliki 550 pulau, yang menjadi pulau utamanya adalah Pulau Sumba, Flores dan juga Timor Barat. Nusa Tenggara Timur ini juga berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste yang dahulunya adalah Provinsi Timor-timur yang memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002 silam.
Inilah Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur
Berikut ini adalah daftar nama alat musik tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Menurut informasi yang saya dapat dari beberapa sumber, ternyata beberapa alat musik tradisional yang berasal dari Nusa Tenggara Timur ini terancam hampir punah. Berikut daftarnya :
- Sasando
- Heo
- Foy Doa
- Foy Pay
- Knobe Khabetas
Wah, nama alat-alat musik di atas cukup unik, bukan? Hampir sesuai dengan dialek bahasa daerah di sana. Supaya tidak penasaran, langsung saja simak penjelasan dari masing-masing alat musik tersebut di bawah ini.
Penjelasan Tentang Alat Musik Nusa Tenggara Timur
SasandoKalau ingat tentang alat musik satu ini, maka saya yakin sebagian besar dari kita ingat dengan pecahan uang kertas Rp. 5000 yang dulu. Karena di uang pecahan Rp. 5000 itu ada gambar alat musik yang satu ini.
Sasando ini adalah alat musik jenis petik yang memiliki senar banyak. Senar yang dipakai di Sasando ini jumlahnya ada 28. Cara memainkannya hampir sama dengan bermain gitar atau kecapi. Hanya saja bentuk Sasando sedikit lebih unik dari alat musik petik lainnya.
Heo
Dari bentuknya, alat musik Heo ini seperti alat musik biola dalam versi yang masih sangat tradisional. Heo memang merupakan alat musik gesek seperti biola. Heo biasanya terbuat dari kayu. Namun alat penggeseknya agak unik karena terbuat dari ekor kuda yang dililitkan pada kayu sedemikian rupa, sehingga menyerupai busur panah.
Dari bentuknya, alat musik Heo ini seperti alat musik biola dalam versi yang masih sangat tradisional. Heo memang merupakan alat musik gesek seperti biola. Heo biasanya terbuat dari kayu. Namun alat penggeseknya agak unik karena terbuat dari ekor kuda yang dililitkan pada kayu sedemikian rupa, sehingga menyerupai busur panah.
Foy Doa
Foy Doa adalah termasuk alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur yang dinilai usianya sangat tua. Foy Doa ini merupakan alat musik jenis tiup seperti seruling. Alat musik ini juga dibuat dari bambu dengan beberapa lubang di bagian atasnya. Bedanya dengan seruling biasa adalah Foy Doa dianggap seruling ganda karena terdiri dari dua seruling atau lebih yang diikat sejajar menjadi satu.
Foy Doa adalah termasuk alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur yang dinilai usianya sangat tua. Foy Doa ini merupakan alat musik jenis tiup seperti seruling. Alat musik ini juga dibuat dari bambu dengan beberapa lubang di bagian atasnya. Bedanya dengan seruling biasa adalah Foy Doa dianggap seruling ganda karena terdiri dari dua seruling atau lebih yang diikat sejajar menjadi satu.
Foy Pay
Foy Pay hampir mirip dengan Foy Doa yang juga merupakan alat musik jenis tiup seperti seruling. Biasanya Foy Pay juga dimainkan bersamaan dengan Foy Doa untuk mengiringi musik-musik tradisional Nusa Tenggara Timur dalam berbagai acara adat atau untuk acara hiburan.
Foy Pay hampir mirip dengan Foy Doa yang juga merupakan alat musik jenis tiup seperti seruling. Biasanya Foy Pay juga dimainkan bersamaan dengan Foy Doa untuk mengiringi musik-musik tradisional Nusa Tenggara Timur dalam berbagai acara adat atau untuk acara hiburan.
Knobe Khabetas
Namanya cukup unik. Alat musik ini sebenarnya sejenis alat musik tiup. Namun dibuat berbentuk seperti busur panah. Juga terdapat tali pengikatnya seperti tali busur. Cara memainkannya yaitu dengan cara meniup salah satu ujung busur sambil menggetarkan tali busurnya. Orang-orang di Provinsi Nusa Tenggara Timur biasanya menggunakan Knobe Khabetas ketika bercocok tanam atau ketika menggembala ternak.
Namanya cukup unik. Alat musik ini sebenarnya sejenis alat musik tiup. Namun dibuat berbentuk seperti busur panah. Juga terdapat tali pengikatnya seperti tali busur. Cara memainkannya yaitu dengan cara meniup salah satu ujung busur sambil menggetarkan tali busurnya. Orang-orang di Provinsi Nusa Tenggara Timur biasanya menggunakan Knobe Khabetas ketika bercocok tanam atau ketika menggembala ternak.
Itulah beberapa alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur. Seperti yang tadi saya katakan di atas, alat-alat musik tersebut menurut beberapa sumber informasi ternyata hampir punah. Tentu hal ini menjadi tugas kita selaku anak bangsa untuk turut membantu melestarikannya.
0 komentar:
Posting Komentar